Batch No Artinya? Pengertian dan 5 Cara Membuatnya

batch no artinya cara membuatnya'

Table of Contents

Apakah Anda pernah memperhatikan deretan angka dan huruf kecil pada kemasan produk? Itulah Batch No, kode penting yang sering diabaikan namun memiliki peran besar dalam memastikan kualitas dan keaslian produk. Di balik setiap kode tersebut, ada sistem pelacakan yang memastikan bahwa produk yang Anda gunakan aman dan sesuai standar.

Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih lanjut terkait pengertian batch no serta memberikan 5 cara praktis untuk menerapkannya dalam bisnis Anda.

Batch No Artinya?

batch no artinya

Nomor batch atau batch no artinya kode unik yang diberikan pada sekelompok produk yang diproduksi dalam satu proses produksi tertentu. Kode ini membantu melacak asal-usul produk, tanggal produksi, serta memungkinkan perusahaan untuk mengontrol kualitas dan keamanan produk di sepanjang rantai distribusi.

 

Baca juga: Apa itu Nomor Batch Produk dan Fungsinya untuk Bisnis?

Cara Membuat Batch No

batch no artinya cara membuatnya'

Membuat Batch No (nomor batch) adalah proses penting dalam industri yang membantu pelacakan dan identifikasi produk di seluruh rantai pasokan. Nomor batch digunakan untuk mencatat setiap produksi atau kelompok produk dengan kode unik. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat Batch No yang efektif:

1. Tentukan Format Batch No

Langkah pertama dalam membuat Batch No adalah menentukan formatnya. Format Batch No biasanya terdiri dari kombinasi angka dan huruf yang mewakili informasi tertentu seperti tanggal produksi, nomor lot, atau informasi lain terkait produk.

Contoh format umum:

  • YYMMDDXXX, di mana “YY” adalah tahun, “MM” adalah bulan, “DD” adalah hari, dan “XXX” adalah kode unik untuk setiap batch.
  • ABC1234, di mana “ABC” dapat mewakili kode pabrik atau jenis produk, dan “1234” adalah nomor urut batch.

2. Gunakan Informasi Tanggal Produksi

Untuk memudahkan pelacakan, tambahkan elemen tanggal produksi ke dalam nomor batch. Hal ini berguna untuk mengetahui kapan produk dibuat, terutama dalam industri seperti farmasi dan makanan, yang memerlukan pengawasan ketat terhadap masa berlaku.

Contoh: Batch No “231017001” bisa berarti batch yang diproduksi pada 17 Oktober 2023, dengan kode batch 001.

3. Tambahkan Kode Pabrik atau Lokasi Produksi

Jika perusahaan memiliki beberapa lokasi produksi, tambahkan kode pabrik untuk menunjukkan di mana produk tersebut dibuat. Ini membantu dalam pelacakan produk jika ada masalah kualitas atau recall di masa mendatang.

Contoh: Batch No “231017JKT001” (di mana “JKT” berarti pabrik di Jakarta).

4. Tambahkan Nomor Urut Batch

Setiap batch produksi harus memiliki nomor urut yang unik untuk membedakan satu batch dengan yang lainnya. Ini berguna jika ada lebih dari satu batch yang diproduksi pada hari yang sama atau di lokasi yang sama.

Contoh: Batch No “231017001”, di mana “001” adalah batch pertama yang diproduksi pada hari itu.

5. Pertimbangkan Penambahan Informasi Tambahan

Dalam beberapa kasus, batch number juga dapat mencakup informasi tambahan seperti kode produk, nomor lot, atau kode shift. Hal ini tergantung pada kebutuhan pelacakan dan sistem produksi perusahaan.

Contoh: Batch No “231017PRD001” (di mana “PRD” adalah kode produk).

6. Gunakan Sistem Otomatisasi

Untuk memastikan akurasi dan konsistensi, banyak perusahaan menggunakan sistem otomatis untuk menghasilkan batch number. Sistem ini biasanya terintegrasi dengan perangkat lunak manajemen produksi, memastikan nomor batch dihasilkan dan dicetak dengan benar pada setiap produk.

7. Simpan dan Dokumentasikan Batch No

Pastikan setiap batch number yang telah dibuat didokumentasikan dengan baik dalam catatan produksi. Ini penting untuk pelacakan produk, terutama jika terjadi penarikan (recall) atau audit. Dokumentasi ini juga membantu dalam menjaga kontrol kualitas dan kepatuhan terhadap regulasi.

 

Baca juga: Cara Cepat dan Mudah Membuat Batch Number yang Efektif

 

Regulasi yang Mengatur Batch No

batch no regulasi gressler indonesia

Penggunaan batch number diatur oleh berbagai regulasi di industri untuk memastikan keamanan produk, terutama di sektor makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Berikut adalah beberapa regulasi yang mengatur penggunaan batch numebr di Indonesia dan internasional:

1. BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)

Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mewajibkan setiap produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik untuk mencantumkan batch number. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kualitas produk yang beredar di pasaran. Dengan adanya batch number, produk yang bermasalah dapat ditelusuri dan ditarik kembali dengan mudah jika diperlukan.

Peraturan ini tertuang dalam Peraturan BPOM yang mewajibkan produsen mencantumkan Batch No pada kemasan sebagai salah satu syarat label yang sah.

 

Baca juga: Kode Serialisasi BPOM: Jaminan Keamanan Produk Anda!

 

2. CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

Dalam industri farmasi, regulasi mengenai Batch number diatur dalam CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang dikeluarkan oleh BPOM. Batch No harus tertera di setiap produk obat sebagai bagian dari persyaratan untuk menjamin kualitas, keamanan, dan efektivitas produk.

Selain itu, Batch No membantu produsen melakukan kontrol penuh terhadap proses produksi, memungkinkan penarikan produk (recall) dengan cepat jika ada risiko bagi konsumen.

3. Good Manufacturing Practices (GMP)

Di tingkat internasional, penggunaan Batch number diatur oleh standar Good Manufacturing Practices (GMP) yang diterapkan di berbagai negara. GMP mengharuskan perusahaan untuk mencantumkan Batch No pada produk yang diproduksi, khususnya dalam industri farmasi, kosmetik, dan makanan. Standar ini memastikan setiap produk dapat dilacak ke asal-usulnya, memfasilitasi inspeksi kualitas dan keamanan.

4. Regulasi Uni Eropa – Falsified Medicines Directive (FMD)

Di Uni Eropa, regulasi seperti Falsified Medicines Directive (FMD) mewajibkan pencantuman Batch No sebagai langkah untuk mengidentifikasi dan melacak setiap obat di seluruh rantai pasokan. Ini membantu mencegah obat palsu masuk ke pasar serta memastikan obat yang digunakan oleh konsumen terjamin keamanannya.

5. US FDA (Food and Drug Administration)

Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) mengharuskan produsen obat-obatan dan makanan untuk mencantumkan Batch No sebagai bagian dari label produk. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa produk tersebut diproduksi sesuai dengan standar keselamatan dan dapat ditelusuri dengan mudah jika ada masalah yang mempengaruhi keamanan atau kualitas produk.

6. ISO 9001 – Standar Manajemen Mutu

Dalam beberapa industri, Batch number juga terkait dengan kepatuhan terhadap standar ISO 9001 yang mengatur manajemen mutu. Batch number digunakan untuk memastikan produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dan dapat dilacak di seluruh proses produksi.

Tag :

Share artikel ini

Hubungi expert coding & marking kami hari ini

Jelajahi bagaimana continuous inkjet printers Gressler dapat meningkatkan operasional kemasan Anda!

Anda mungkin juga menyukai :