4 Jenis Tinta Inkjet Coding 2025 | Kelebihan, Kekurangan

Jenis Tinta Inkjet Coding untuk Kebutuhan Anda

Table of Contents

Pernahkah Anda memperhatikan kode atau angka pada kemasan produk? Itu semua dicetak menggunakan tinta inkjet coding, teknologi yang memastikan informasi penting seperti tanggal kadaluwarsa dan nomor batch tercetak dengan presisi. Namun, tidak semua tinta inkjet sama. Ada tinta solvent-based untuk permukaan non-pori, water-based untuk kertas, hingga tinta UV yang tahan gores. Setiap jenis dirancang untuk kebutuhan spesifik, membuatnya sangat fleksibel untuk berbagai industri.

Bayangkan meningkatkan efisiensi produksi dengan memilih tinta inkjet yang tepat—lebih cepat, akurat, dan tahan lama. Bahkan, ada opsi food-grade untuk keamanan kemasan makanan. Ingin tahu lebih lanjut tentang tinta inkjet coding dan cara memilihnya? Simak artikel ini untuk panduan lengkapnya!

Apa Itu Tinta Inkjet Coding?

Apa Itu Tinta Inkjet Coding

Tinta inkjet coding adalah tinta khusus yang digunakan oleh printer inkjet industri untuk mencetak informasi langsung pada produk atau kemasannya. Informasi ini bisa berupa teks, angka, simbol, barcode, atau QR code. Teknologi ini banyak digunakan di berbagai industri, seperti makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, hingga elektronik.

 

Baca juga: 4 Teknologi Print QR Code dan Cara Mencetaknya

 

Jenis Tinta Inkjet Coding untuk Kebutuhan Anda

Jenis Tinta Inkjet Coding untuk Kebutuhan Anda

Tinta inkjet coding adalah elemen penting dalam teknologi pencetakan industri. Setiap jenis tinta memiliki karakteristik unik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik, baik itu terkait dengan jenis permukaan, kondisi lingkungan, atau aplikasi tertentu. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang masing-masing jenis tinta inkjet coding:

1. Solvent-Based Inks (Tinta Berbasis Pelarut)

Tinta solvent-based adalah salah satu jenis tinta yang paling umum digunakan dalam industri inkjet coding. Tinta ini mengandung pelarut kimia yang membantu cepat kering dan menempel kuat pada permukaan non-pori seperti plastik, logam, dan kaca.

Contoh Penggunaan:
Digunakan di industri minuman, kosmetik, dan elektronik untuk mencetak informasi seperti tanggal kadaluwarsa, nomor batch, atau barcode pada botol, kaleng, atau kemasan produk.

2. Water-Based Inks (Tinta Berbasis Air)

Tinta water-based adalah tinta yang menggunakan air sebagai pelarut utamanya. Tinta ini lebih ramah lingkungan dibandingkan tinta solvent-based dan cocok untuk permukaan pori seperti kertas, karton, atau kayu.

Contoh Penggunaan:
Sering digunakan di industri kemasan karton atau kertas, seperti mencetak label pada kotak kardus atau dokumen pengiriman.

 

Baca juga: 6 Cara Menguji Ketahanan Tinta Mesin Coding pada Produk Anda

 

3. UV-Curable Inks (Tinta UV)

Tinta UV adalah tinta yang mengering saat terkena sinar ultraviolet (UV). Proses pengeringan ini membuat cetakan menjadi sangat tahan lama dan tahan gores.

Contoh Penggunaan:
Sering digunakan di industri elektronik, otomotif, dan pengemasan premium untuk mencetak logo, barcode, atau informasi produk pada permukaan keras.

4. Food-Grade Inks (Tinta Aman untuk Makanan)

Tinta food-grade adalah tinta yang dirancang khusus untuk digunakan pada kemasan makanan dan minuman. Tinta ini aman jika bersentuhan langsung dengan produk makanan.

Contoh Penggunaan:
Digunakan di industri makanan dan minuman untuk mencetak tanggal kadaluwarsa, nomor batch, atau kode QR pada kemasan produk seperti botol minuman, bungkus makanan ringan, atau kemasan susu.

5. Pigment-Based Inks (Tinta Berbasis Pigmen)

Tinta pigment-based menggunakan partikel pigmen padat yang memberikan hasil cetak dengan warna tajam dan tahan lama. Tinta ini sering digunakan untuk aplikasi outdoor atau produk yang disimpan dalam waktu lama.

Contoh Penggunaan:
Sering digunakan di industri farmasi, kosmetik, dan elektronik untuk mencetak label atau informasi produk yang memerlukan ketahanan tinggi.

Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Jenis Tinta Inkjet Coding

Jenis Tinta Inkjet Coding Kelebihan Kekurangan
Solvent-Based – Cepat kering, ideal untuk permukaan non-pori seperti plastik, logam, dan kaca.
– Tahan lama dan tahan terhadap gesekan.
– Cocok untuk lingkungan industri dengan produksi cepat.
– Berbau kuat karena mengandung bahan kimia pelarut.
– Kurang ramah lingkungan.
– Memerlukan ventilasi yang baik saat digunakan.
Water-Based – Ramah lingkungan karena tidak mengandung pelarut berbahaya.
– Aman digunakan untuk permukaan pori seperti kertas dan karton.
– Tidak berbau menyengat.
– Tidak cocok untuk permukaan non-pori.
– Rentan terhadap air dan kelembapan.
– Waktu pengeringan lebih lambat dibandingkan solvent-based.
UV-Curable – Mengering dengan cepat saat terkena sinar UV.
– Menghasilkan cetakan yang sangat tahan lama dan tahan gores.
– Cocok untuk berbagai jenis permukaan, termasuk plastik, logam, dan kaca.
– Harga lebih mahal dibandingkan jenis tinta lainnya.
– Memerlukan peralatan khusus (lampu UV).
– Proses pengeringan membutuhkan energi tambahan.
Food-Grade – Aman digunakan pada kemasan makanan dan minuman.
– Memenuhi standar keamanan pangan internasional.
– Tidak meninggalkan residu berbahaya.
– Harga relatif lebih tinggi.
– Terbatas pada aplikasi tertentu (hanya untuk kemasan makanan).
– Memerlukan sertifikasi khusus untuk penggunaannya.
Pigment-Based – Sangat tahan terhadap sinar UV dan cuaca ekstrem.
– Ideal untuk aplikasi outdoor atau produk yang disimpan dalam waktu lama.
– Memberikan hasil cetak yang tajam dan berkualitas tinggi.
– Harga lebih mahal dibandingkan dye-based.
– Tidak cocok untuk semua jenis printer inkjet.
– Warna kurang cerah dibandingkan dye-based.

Apakah Tinta Inkjet Coding dan Tinta Inkjet Printer (Non Industri) Sama?

Apakah Tinta Inkjet Coding dan Tinta Inkjet Printer (Non Industri) Sama

Apakah tinta inkjet coding sama dengan tinta inkjet printer yang biasa kita gunakan di kantor, rumah, atau sekolah? Jawabannya tidak. Kedua printer tersebut adalah jenis printer yang berbeda, sehingga membutuhkan jenis tinta yang berbeda. Apa saja faktor yang membedakan? Berikut ini adalah perbedaan tinta inkjet coding dengan tinta inkjet printer non industrial:

Aspek Tinta Inkjet Coding Tinta Inkjet Printer Non-Industrial
Tujuan Penggunaan Mencetak informasi langsung pada produk atau kemasan (misalnya, nomor batch, tanggal kadaluwarsa, barcode). Mencetak dokumen, teks, atau gambar pada kertas biasa atau kertas foto.
Jenis Permukaan Non-pori (plastik, logam, kaca) dan pori (kertas, karton). Hanya untuk permukaan pori seperti kertas biasa atau kertas foto.
Formulasi Solvent-based, UV-curable, food-grade, pigment-based, dll. Dye-based atau pigment-based (lebih sederhana).
Ketahanan Cetakan Tahan terhadap gesekan, air, panas, sinar UV, dan kondisi ekstrem lainnya. Tidak tahan lama; mudah pudar jika terkena air, sinar matahari, atau gesekan.
Kecepatan Pencetakan Dirancang untuk pencetakan cepat dan massal (contoh: CIJ/TIJ printer). Pencetakan lebih lambat, cocok untuk kebutuhan individu atau kelompok kecil.
Harga Lebih mahal karena formulasi khusus dan ketahanan tinggi. Lebih terjangkau karena diformulasikan untuk kebutuhan sederhana.
Kompatibilitas Printer Hanya kompatibel dengan printer industri seperti CIJ, TIJ, atau DOD. Kompatibel dengan printer desktop atau multifungsi (Canon, HP, Epson, dll.).
Aplikasi Utama Industri manufaktur, makanan & minuman, farmasi, kosmetik, elektronik. Kantor, rumah tangga, sekolah, atau penggunaan pribadi.
Contoh Produk Gressler CIJ Inks. Epson Dye/Pigment Ink, HP OfficeJet Ink.

Kesimpulan

Teknologi tinta inkjet coding memainkan peran penting dalam dunia industri modern. Dengan berbagai jenis tinta dan printer yang tersedia, pemilihan yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan spesifik bisnis Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli atau membeli dari pemasok tepercaya.

Tag :

Share artikel ini

Hubungi expert coding & marking kami hari ini

Jelajahi bagaimana continuous inkjet printers Gressler dapat meningkatkan operasional kemasan Anda!

Anda mungkin juga suka artikel ini