3 Cara Menentukan Masa Simpan Produk Makanan & Minuman

3 cara menentukan masa simpan produk

Table of Contents

Bayangkan, lini produksi berjalan lancar, produk sudah dikemas rapi, tapi sebelum sampai ke tangan konsumen… kualitasnya menurun drastis. Rasa berubah, tekstur tidak lagi sempurna, bahkan ada risiko produk tidak aman dikonsumsi. Semua itu bisa terjadi hanya karena masa simpan produk tidak ditentukan dengan tepat. Bagi industri makanan dan minuman, kesalahan kecil ini bisa berujung pada kerugian besar dan reputasi yang tercoreng.

Yuk, pelajari cara menentukan masa simpan produk yang benar agar kualitas tetap terjaga sampai ke konsumen.

Kenapa Masa Simpan Produk Itu Penting?

Kenapa masa simpan produk itu penting

Sebelum menentukan berapa lama sebuah produk bisa bertahan, penting untuk memahami dulu kenapa masa simpan produk memegang peran vital di industri makanan dan minuman. Masa simpan yang tepat bukan sekadar angka di kemasan, tapi hasil dari perhitungan matang yang mempertimbangkan keamanan, kualitas, hingga strategi distribusi. Berikut ini peran masa simpan produk di industri F&B!

1. Menjamin Keamanan Konsumen dan Mematuhi Regulasi

Menentukan masa simpan produk secara akurat adalah langkah krusial untuk memastikan produk tetap aman dikonsumsi. Dalam industri makanan dan minuman, kesalahan satu atau dua hari saja bisa berisiko besar, terutama pada produk yang sensitif terhadap suhu atau kelembapan. Selain itu, penetapan masa simpan yang jelas juga membantu perusahaan mematuhi regulasi keamanan pangan seperti BPOM, HACCP, atau ISO 22000. Kepatuhan ini bukan hanya menghindarkan dari sanksi, tapi juga membangun kepercayaan konsumen.

2. Menjaga Kualitas Rasa, Tekstur, Warna, dan Aroma Produk

Produk F&B yang keluar dari pabrik harus tetap mempertahankan karakteristik aslinya hingga sampai ke tangan konsumen. Masa simpan yang tepat memastikan rasa, tekstur, warna, dan aroma tetap sesuai standar yang diharapkan. Jika masa simpan terlalu panjang tanpa perhitungan yang tepat, kualitas bisa menurun sebelum produk habis di pasaran.

Baca juga: 5 Checklist Quality Control Produksi F&B Pabrik Anda!

3. Mengoptimalkan Distribusi dan Mencegah Food Waste

Perencanaan masa simpan yang akurat membantu tim logistik dan distribusi mengatur jalur pengiriman dengan efisien. Produk bisa sampai ke pasar dengan waktu yang cukup untuk dijual sebelum kedaluwarsa. Hal ini juga mengurangi risiko food waste yang merugikan dari segi biaya, ruang penyimpanan, dan citra merek.

3 Cara Menentukan Masa Simpan Produk

3 cara menentukan masa simpan produk

Menentukan masa simpan produk tidak bisa dilakukan asal tebak atau hanya berdasarkan pengalaman sebelumnya. Dibutuhkan metode yang terukur dan bisa dipertanggungjawabkan agar hasilnya akurat, aman, dan sesuai standar industri. Dengan pendekatan yang tepat, tim produksi, QC, hingga distribusi bisa bekerja lebih efektif karena memiliki acuan jelas kapan produk harus keluar dari gudang dan sampai ke konsumen dalam kondisi terbaik.

1. Pengujian Laboratorium

Ini adalah cara paling akurat untuk menetapkan masa simpan produk. Pengujian meliputi uji mikrobiologi (untuk mendeteksi pertumbuhan bakteri, jamur, atau mikroba lain), uji kimia (misalnya perubahan pH, oksidasi lemak, atau kandungan nutrisi), dan uji sensoris (rasa, aroma, warna, tekstur). Data dari pengujian ini membantu memastikan produk tetap aman dan berkualitas sepanjang masa simpannya.

2. Studi Percepatan Kerusakan (Accelerated Shelf Life Testing)

Kalau menunggu produk rusak secara alami untuk tahu masa simpannya jelas memakan waktu. Karena itu, metode ini menggunakan kondisi ekstrem seperti suhu lebih tinggi, kelembapan lebih tinggi, atau pencahayaan intens untuk “mempercepat” proses kerusakan. Hasilnya, kita bisa memperkirakan umur simpan dengan cepat, lalu menyesuaikannya untuk kondisi penyimpanan normal.

Baca juga: 4 Alasan Produk F&B Cepat Rusak! Berikut Solusi Mengatasinya

3. Referensi Produk Sejenis

Metode ini lebih cepat karena mengacu pada data masa simpan produk lain yang memiliki karakteristik serupa—baik dari segi bahan, proses, maupun kemasan. Namun, perlu penyesuaian sesuai proses produksi dan standar internal pabrik. Jangan hanya menyalin angka dari kompetitor, karena perbedaan kecil di bahan baku atau proses bisa memengaruhi hasil akhir.

Faktor yang Mempengaruhi Masa Simpan Produk

Faktor yang mempengaruhi masa simpan produk

Menentukan masa simpan produk yang tepat tidak hanya soal angka di kemasan. Ada banyak faktor teknis yang memengaruhi umur simpan, mulai dari kualitas bahan hingga bagaimana produk tersebut disimpan dan didistribusikan. Memahami faktor-faktor ini membantu tim produksi, engineering, procurement, dan manajemen membuat keputusan yang lebih akurat, sehingga risiko produk rusak sebelum waktunya bisa ditekan.

1. Jenis Bahan Baku

Masa simpan produk dimulai dari bahan baku yang digunakan.

  • Kualitas dan kesegaran bahan sejak awal akan menentukan ketahanan produk di pasaran. Bahan yang datang dalam kondisi segar dan sesuai standar mutu akan memperpanjang umur simpan. Sebaliknya, bahan dengan kualitas rendah akan mempercepat proses kerusakan.

  • Sifat alami bahan juga memegang peran penting. Bahan yang perishable (mudah rusak) seperti susu, daging, atau buah segar memerlukan penanganan ekstra dibanding bahan yang lebih tahan lama seperti tepung atau gula.

 

Baca juga: Stop Pusing! Ini Trik Manajemen Bahan Baku Minim Rugi!

 

2. Proses Produksi

Tahap produksi adalah momen krusial yang bisa memperpanjang atau justru mempersingkat umur simpan produk.

  • Metode pengolahan seperti pasteurisasi, sterilisasi, atau pengeringan memiliki efek berbeda terhadap daya tahan produk. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan karakteristik bahan dan target umur simpan.

  • Pengendalian suhu dan kebersihan peralatan sangat penting. Suhu yang tidak tepat atau peralatan yang kurang bersih bisa memicu kontaminasi mikroba, sehingga produk cepat rusak meski kemasannya masih utuh.

3. Jenis dan Kualitas Kemasan

Kemasan bukan hanya soal tampilan, tetapi juga perlindungan terhadap kualitas produk.

  • Material kemasan seperti plastik multilayer, kaca, atau kaleng memiliki kemampuan berbeda dalam menghalangi udara, cahaya, dan kelembapan—tiga faktor utama yang mempercepat kerusakan.

  • Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai media informasi masa simpan produk. Pencantuman tanggal produksi dan kedaluwarsa dengan mesin coding yang akurat dan mudah dibaca memastikan seluruh pihak—mulai dari gudang hingga distributor—bisa mengelola stok sesuai prinsip FIFO/FEFO, sehingga produk tetap segar sampai ke konsumen.

4. Kondisi Penyimpanan & Distribusi

Pengelolaan produk setelah keluar dari lini produksi sama pentingnya dengan proses pembuatannya.

  • Pengendalian suhu dan kelembapan gudang membantu memperlambat reaksi kimia dan pertumbuhan mikroba pada produk. Gudang yang terlalu panas atau lembap akan memperpendek masa simpan meskipun kemasannya masih tertutup rapat.

  • Untuk produk yang membutuhkan pendinginan, cold chain management wajib dijaga dari pabrik hingga titik penjualan. Rantai dingin yang terputus hanya beberapa jam saja bisa mengakibatkan kerusakan kualitas yang signifikan.

 

Baca juga: Keunggulan Thermal Inkjet Printer untuk Produksi Anda! [2025]

 

Manfaat Menentukan Masa Simpan Produk dengan Tepat

Manfaat menentukan masa simpan produk dengan tepat

Menentukan masa simpan produk bukan hanya kewajiban untuk memenuhi regulasi, tetapi juga strategi bisnis yang berdampak langsung pada efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Masa simpan yang tepat membuat seluruh rantai produksi hingga distribusi berjalan lebih terencana dan minim risiko.

1. Mengurangi Risiko Produk Rusak atau Ditolak Pasar

Dengan masa simpan yang akurat, peluang produk rusak sebelum mencapai konsumen bisa ditekan. Tim distribusi dapat mengatur pengiriman sesuai prioritas umur simpan, sehingga produk sampai ke pasar dalam kondisi optimal. Hal ini juga mengurangi potensi penolakan dari retailer atau distributor yang biasanya enggan menerima produk mendekati kedaluwarsa.

2. Memaksimalkan Perputaran Stok di Gudang dan Distribusi

Masa simpan yang jelas memudahkan penerapan sistem FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First Out). Stok bergerak lebih cepat, mengurangi risiko penumpukan barang di gudang, dan meminimalkan biaya penyimpanan. Dampaknya, arus kas perusahaan lebih sehat karena modal tidak tertahan terlalu lama di inventori.

3. Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Konsumen

Produk yang sampai ke tangan konsumen dalam kondisi segar dan berkualitas akan meningkatkan kepercayaan terhadap merek. Konsumen yang puas cenderung melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan produk kepada orang lain. Dalam jangka panjang, reputasi positif ini menjadi keunggulan kompetitif yang sulit ditandingi.

Kesimpulan

Menentukan masa simpan produk secara tepat adalah kunci untuk menjaga kualitas, keamanan, dan efisiensi operasional. Dengan perhitungan yang akurat, perusahaan dapat mengurangi risiko kerugian, memastikan distribusi tepat waktu, dan mempertahankan kepercayaan konsumen di pasar.

Tag :

Share artikel ini

Hubungi expert coding & marking kami hari ini

Jelajahi bagaimana continuous inkjet printers Gressler dapat meningkatkan operasional kemasan Anda!

Anda mungkin juga suka artikel ini