Penting! 5 Cara Mengurangi Waste Food di Pabrik Anda!

Manfaat mengurangi food waste

Table of Contents

Di dunia produksi makanan, food waste bukan cuma soal bahan atau produk yang terbuang. Dampaknya bisa berantai: biaya membengkak, jadwal produksi berantakan, gudang penuh stok yang tak terpakai, hingga citra perusahaan ikut kena imbas. Ironisnya, banyak masalah ini sebenarnya bisa dihindari jika ada sistem yang rapi dan informasi stok yang akurat. Mulai dari bahan baku yang expired di gudang, produk jadi yang terlambat dikirim, sampai batch yang harus dibuang karena salah proses—semuanya adalah “drama” yang sering terjadi di pabrik.

Kabar baiknya, ada langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi food waste tanpa membuat operasional tambah ribet. Mari simak strategi praktisnya di artikel ini.

Apa saja Dampak Food Waste bagi Operasional?

Apa saja dampak food waste bagi operasional

Mengelola pabrik tanpa strategi untuk mengurangi food waste ibarat berlayar tanpa kompas—setiap masalah kecil bisa membuat arah produksi melenceng jauh. Dampaknya terasa di berbagai aspek operasional:

1. Kerugian Biaya

Setiap bahan baku atau produk jadi yang terbuang berarti uang perusahaan ikut menguap. Biaya pembelian, tenaga kerja, energi, hingga pengemasan sudah dikeluarkan, tapi hasil akhirnya justru masuk ke tempat sampah.

2. Gangguan Jadwal Produksi

Ketika batch produk rusak atau mendekati expired, tim produksi terpaksa membuat ulang. Akibatnya, jadwal yang sudah disusun rapi jadi berantakan, dan pesanan yang seharusnya dikirim tepat waktu bisa tertunda.

3. Downtime Mesin

Waktu mesin yang seharusnya digunakan untuk produksi terencana malah habis untuk rework atau memperbaiki kesalahan sebelumnya. Hal ini mengurangi produktivitas dan bisa memengaruhi target harian atau bulanan.

4. Overstock di Gudang

Penumpukan produk di gudang bukan hanya memakan ruang, tapi juga meningkatkan risiko kerusakan atau kadaluwarsa. Semakin lama barang menunggu distribusi, semakin tinggi potensi terjadinya waste.

5. Citra Perusahaan Menurun

Produk yang sampai ke pasar dalam kondisi mendekati kadaluwarsa dapat mengurangi kepercayaan konsumen. Reputasi yang sudah dibangun bertahun-tahun bisa rusak hanya karena satu masalah kualitas.

Waspada! Penyebab Umum Food Waste di Pabrik

Waspada! penyebab umum food waste di pabrik

Sebelum mencari cara untuk mengurangi food waste, penting untuk memahami sumber masalahnya. Banyak pabrik mengalami kerugian besar bukan karena satu kesalahan besar, tapi karena kebiasaan kecil yang dibiarkan menumpuk. Berikut penyebab yang paling sering terjadi di lapangan:

1. Bahan Baku Kedaluwarsa Sebelum Dipakai

Pengertian Label Expired Date

Masalah ini sering muncul karena tidak ada penandaan yang jelas atau data stok yang akurat. Akibatnya, bahan baku yang seharusnya digunakan lebih dulu justru tertinggal di rak sampai masa simpannya habis.

Baca juga: Stop Pusing! Ini Trik Manajemen Bahan Baku Minim Rugi!

2. Produk Jadi Terlalu Lama di Gudang

Prediksi permintaan yang meleset membuat produk menumpuk. Tanpa perencanaan distribusi yang baik, barang bisa menunggu terlalu lama di gudang. Risiko semakin tinggi jika tidak ada sistem peringatan dini untuk produk yang mendekati expired.

3. Kesalahan Produksi

Mulai dari resep yang keliru, pengaturan mesin yang tidak tepat, hingga penggunaan bahan yang kurang berkualitas—semua ini bisa membuat satu batch produk harus dibuang. Selain membuang bahan baku, tenaga dan waktu produksi juga ikut terbuang.

4. Koordinasi Antar Tim yang Kurang Solid

Data stok dan jadwal produksi yang tidak sinkron membuat proses tidak berjalan optimal. Misalnya, gudang mengira stok aman, padahal produksi membutuhkan bahan tertentu yang belum dipesan. Hal kecil seperti ini bisa memicu food waste dalam skala besar.

Ini Dia! Strategi Mengurangi Food Waste di Produksi

Ini dia! strategi mengurangi food waste di produksi

Mengatasi masalah food waste tidak cukup hanya dengan niat, tapi perlu strategi yang jelas dan konsisten dijalankan. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan di pabrik untuk mengurangi food waste tanpa membuat operasional menjadi ribet.

1. Terapkan FIFO & FEFO dengan Disiplin

Prinsip First In First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) adalah dasar dari manajemen stok yang baik. Pastikan bahan baku dan produk jadi digunakan sesuai urutan masuk atau masa kedaluwarsa. Disiplin dalam menjalankan dua metode ini akan mengurangi risiko bahan terbuang dan menjaga kualitas produk tetap optimal.

2. Pantau Stok Secara Real-time

Gunakan sistem digital yang memungkinkan tim produksi, gudang, dan procurement melihat pergerakan stok secara langsung. Dengan data real-time, keputusan pembelian atau penggunaan bahan bisa dibuat dengan cepat dan tepat, sehingga meminimalkan potensi overstock atau stockout.

3. Gunakan Batch Coding untuk Deteksi Produk Mendekati Expired 

Cetak batch number produk dengan mesin coding gressler

Pencetakan batch code, tanggal produksi, dan tanggal kedaluwarsa secara jelas di kemasan sangat membantu proses monitoring stok. Dengan teknologi seperti mesin coding, penandaan ini bisa dilakukan cepat, konsisten, dan mudah dibaca. Hasilnya, tim gudang dan distribusi dapat segera mengidentifikasi produk yang mendekati masa expired untuk diprioritaskan keluar terlebih dahulu.

Baca juga: Rekomendasi Merk Mesin Coding Inkjet di Indonesia Tahun 2025

4. Produksi Berbasis Data Permintaan

Sesuaikan volume produksi dengan tren permintaan pasar yang aktual. Analisis data penjualan sebelumnya dan perkiraan kebutuhan bisa membantu mencegah penumpukan stok, sehingga risiko food waste berkurang.

5. Pelatihan dan SOP yang Konsisten

Edukasi tim produksi, gudang, dan procurement tentang prosedur penanganan stok yang benar dan pentingnya mengurangi food waste. SOP yang jelas dan dijalankan secara konsisten akan memastikan semua pihak berada di jalur yang sama.

Manfaat Mengurangi Food Waste

Manfaat mengurangi food waste

Menerapkan strategi untuk mengurangi food waste tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional, tetapi juga memberi keuntungan langsung bagi perusahaan dalam jangka panjang.

1. Menghemat Biaya Produksi dan Logistik

Setiap bahan baku atau produk jadi yang terbuang adalah kerugian langsung. Dengan mengurangi food waste, biaya pembelian bahan, tenaga kerja, energi, hingga distribusi bisa ditekan. Selain itu, pengeluaran mendadak untuk pembelian bahan tambahan juga dapat diminimalkan.

2. Memastikan Kualitas Produk Tetap Terjaga

Produk yang dikelola dengan baik dan keluar dari gudang tepat waktu akan sampai ke konsumen dalam kondisi optimal. Ini penting untuk menjaga kepuasan pelanggan sekaligus menghindari potensi komplain yang bisa merugikan reputasi.

3. Memaksimalkan Kapasitas Produksi

Dengan stok yang terkelola rapi, kapasitas produksi dapat digunakan untuk membuat produk yang benar-benar dibutuhkan pasar, bukan untuk memperbaiki atau mengganti batch yang terbuang. Hal ini meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan sumber daya.

4. Meningkatkan Kepercayaan Pasar terhadap Merek

Konsumen akan lebih percaya pada merek yang konsisten menghadirkan produk segar dan berkualitas. Reputasi positif ini menjadi nilai tambah yang sulit ditandingi, sekaligus memperkuat posisi perusahaan di pasar.

Kesimpulan

Mengurangi food waste di produksi bukan hanya soal menghemat bahan baku, tapi juga menjaga efisiensi, kualitas, dan reputasi perusahaan. Dengan memahami penyebabnya—mulai dari bahan baku yang kedaluwarsa, stok menumpuk di gudang, hingga kesalahan produksi—pabrik dapat menerapkan strategi yang tepat seperti FIFO & FEFO, pemantauan stok real-time, batch coding, serta perencanaan berbasis data.

Langkah-langkah ini akan membantu menekan kerugian biaya, memastikan produk tetap segar hingga ke tangan konsumen, dan memaksimalkan kapasitas produksi untuk permintaan yang benar-benar dibutuhkan pasar. Pada akhirnya, pabrik yang konsisten menjalankan strategi ini tidak hanya lebih efisien, tetapi juga lebih unggul di mata pelanggan dan pasar.

Tag :

Share artikel ini

Hubungi expert coding & marking kami hari ini

Jelajahi bagaimana continuous inkjet printers Gressler dapat meningkatkan operasional kemasan Anda!

Anda mungkin juga suka artikel ini