6 Cara Menguji Ketahanan Tinta Mesin Coding pada Produk Anda

tinta coding inkjet gressler indonesia

Table of Contents

Dalam dunia manufaktur dan industri, kualitas produk merupakan aspek yang sangat penting. Salah satu elemen kunci yang berkontribusi terhadap kualitas produk adalah informasi produk yang jelas dan mudah terbaca. Informasi ini biasanya tercetak pada kemasan atau permukaan produk menggunakan mesin coding. Di sinilah peran ketahanan tinta mesin coding menjadi krusial. Tinta yang tahan lama memastikan bahwa informasi produk tetap terbaca dengan jelas selama masa pakai produk.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut terkait cara menguji ketahanan tinta mesin coding yang terdapat pada packaging produk Anda.

Apa itu Tinta Mesin Coding

Tinta mesin coding adalah jenis tinta khusus yang dirancang untuk digunakan dalam proses pencetakan informasi penting pada berbagai produk industri. Informasi ini dapat berupa:

  • Tanggal kadaluarsa
  • Kode produksi
  • Nomor batch
  • Logo perusahaan
  • Informasi lainnya

Tinta mesin coding harus memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu:

  • Ketahanan: Tinta harus tahan lama dan tidak mudah pudar, luntur, atau tergores.
  • Adhesi: Tinta harus dapat menempel dengan baik pada berbagai jenis permukaan bahan produk.
  • Kecepatan Kering: Tinta harus cepat kering agar tidak luntur atau menempel pada benda lain.
  • Viskositas: Tinta harus memiliki viskositas yang tepat agar dapat dialirkan dengan lancar melalui nosel mesin coding.
  • Ketahanan Kimia: Tinta harus tahan terhadap bahan kimia yang mungkin bersentuhan dengan produk, seperti deterjen atau minyak.
  • Keselamatan: Tinta harus aman digunakan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Baca juga: 5 Jenis Tinta Coding Inkjet yang Wajib Anda Ketahui!

Jenis-jenis Tinta Mesin Coding

Tinta mesin coding merupakan komponen penting dalam proses penandaan dan identifikasi produk. Tinta ini harus memiliki karakteristik khusus agar dapat menghasilkan cetakan yang jelas, tahan lama, dan mudah dibaca pada berbagai jenis permukaan bahan. Berikut adalah beberapa jenis tinta mesin coding yang umum digunakan beserta kegunaannya:

1. Tinta Berbasis Air (Water-Based Ink)

tinta coding inkjet Gressler Indonesia

Tinta ini ramah lingkungan dan mudah dibersihkan, cocok untuk pencetakan pada permukaan yang menyerap seperti kertas, karton, dan tekstil.

  • Keunggulan:
    • Ramah lingkungan dan mudah dibersihkan.
    • Memiliki berbagai pilihan warna.
    • Cocok untuk pencetakan pada permukaan yang menyerap, seperti kertas, karton, dan tekstil.
    • Murah dan mudah didapatkan.
  • Kekurangan:
    • Kurang tahan lama dibandingkan jenis tinta lainnya.
    • Tidak tahan terhadap air dan bahan kimia.
    • Cenderung luntur dan pudar seiring waktu.

2. Tinta Berbasis Pelarut (Solvent-Based Ink)

tinta mesin coding inkjet Gressler Indonesia Marking and Coding Solution

Tinta ini sangat tahan lama dan tahan terhadap air, bahan kimia, dan abrasi. Cocok untuk pencetakan pada plastik, logam, dan kaca.

  • Keunggulan:
    • Sangat tahan lama dan tahan terhadap air, bahan kimia, dan abrasi.
    • Memiliki daya rekat yang kuat pada berbagai jenis permukaan, termasuk plastik, logam, dan kaca.
    • Menghasilkan cetakan yang tajam dan jelas dengan warna yang cerah.
  • Kekurangan:
    • Beracun dan mudah terbakar, sehingga memerlukan penanganan khusus.
    • Memiliki bau yang menyengat dan dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan.
    • Tidak ramah lingkungan.
    • Cenderung lebih mahal dibandingkan jenis tinta lainnya.

Gressler menawarkan berbagai jenis tinta mesin coding yang dapat digunakan untuk aplikasi yang luas. Setiap kebutuhan Anda yang membutuhkan tinta tertentu, Gressler akan memberikan tinta terbaik untuk Anda.

3. Tinta UV (Ultraviolet Ink)

Tinta ini cepat kering dan tahan lama, cocok untuk pencetakan pada plastik, logam, dan kaca.

  • Keunggulan:
    • Mengering dengan sangat cepat saat terkena sinar UV, sehingga tidak mudah luntur atau menempel pada produk.
    • Tahan lama dan tahan terhadap air, bahan kimia, dan abrasi.
    • Memiliki daya rekat yang kuat pada berbagai jenis permukaan, termasuk plastik, logam, dan kaca.
    • Menghasilkan cetakan yang tajam dan jelas dengan warna yang cerah.
  • Kekurangan:
    • Memerlukan lampu UV khusus untuk proses pengeringan.
    • Cenderung lebih mahal dibandingkan jenis tinta lainnya.

4. Tinta Pigmen (Pigment Ink)

Tinta ini memiliki warna cerah dan tahan lama, cocok untuk pencetakan pada plastik, logam, dan kaca.

  • Keunggulan:
    • Memiliki warna yang cerah dan tahan lama, tidak mudah pudar.
    • Tahan terhadap air dan bahan kimia.
    • Cocok untuk pencetakan pada permukaan yang tidak menyerap, seperti plastik, logam, dan kaca.
  • Kekurangan:
    • Kurang mudah menempel pada beberapa jenis permukaan, seperti kertas dan karton.
    • Cenderung lebih mahal dibandingkan jenis tinta berbasis air.

5. Tinta Tahan Gores (Scratch-Resistant Ink)

Tinta ini sangat tahan terhadap goresan dan abrasi, cocok untuk pencetakan pada produk yang sering terkena gesekan.

  • Keunggulan:
    • Sangat tahan terhadap goresan dan abrasi.
    • Cocok untuk digunakan pada produk yang sering terkena gesekan, seperti suku cadang otomotif dan peralatan elektronik.
  • Kekurangan:
    • Cenderung lebih mahal dibandingkan jenis tinta lainnya.
    • Mungkin tidak kompatibel dengan semua jenis mesin coding.

Cara Efektif Uji Ketahanan Tinta Mesin Coding 

Berikut adalah penjelasan detail untuk masing-masing cara efektif dalam menguji ketahanan tinta mesin coding:

Baca juga: Rental Mesin Coding Inkjet Otomatis Terlengkap 2024

1. Tes Abrasi

  • Tujuan: Mengukur tingkat keausan tinta terhadap gesekan.
  • Metode: Gunakan alat penggosok (abrasive pad) dengan tingkat abrasi yang sesuai dengan jenis permukaan produk. Gosokkan alat penggosok pada cetakan tinta dengan tekanan yang konsisten selama periode waktu tertentu.
  • Evaluasi: Amati tingkat keausan tinta. Tinta yang tahan lama akan menunjukkan sedikit atau tidak ada keausan, sedangkan tinta yang tidak tahan lama akan menunjukkan keausan yang signifikan.

2. Tes Kimia

  • Tujuan: Mengukur resistensi tinta terhadap bahan kimia umum.
  • Metode: Celupkan cetakan tinta ke dalam berbagai bahan kimia, seperti deterjen, alkohol, minyak, dan bahan kimia lainnya yang mungkin bersentuhan dengan produk. Biarkan tinta terendam selama periode waktu tertentu.
  • Evaluasi: Amati perubahan warna, luntur, atau kerusakan pada cetakan tinta. Tinta yang tahan lama akan menunjukkan sedikit atau tidak ada perubahan, sedangkan tinta yang tidak tahan lama akan menunjukkan perubahan warna, luntur, atau kerusakan yang signifikan.

3. Tes Sinar UV

  • Tujuan: Mengukur resistensi tinta terhadap paparan sinar UV.
  • Metode: Paparkan cetakan tinta pada sinar UV (misalnya, sinar matahari langsung atau lampu UV) selama periode waktu tertentu.
  • Evaluasi: Amati tingkat pudar atau perubahan warna pada cetakan tinta. Tinta yang tahan lama akan menunjukkan sedikit atau tidak ada pudar, sedangkan tinta yang tidak tahan lama akan menunjukkan pudar yang signifikan.

4. Tes Suhu

  • Tujuan: Mengukur resistensi tinta terhadap perubahan suhu ekstrem.
  • Metode: Simpan produk dengan cetakan tinta pada suhu ekstrem (panas dan dingin) selama periode waktu tertentu.
  • Evaluasi: Amati perubahan warna, keretakan, atau kerusakan pada cetakan tinta. Tinta yang tahan lama akan menunjukkan sedikit atau tidak ada perubahan, sedangkan tinta yang tidak tahan lama akan menunjukkan perubahan warna, keretakan, atau kerusakan yang signifikan.

5. Tes Tekanan

  • Tujuan: Mengukur resistensi tinta terhadap tekanan.
  • Metode: Terapkan tekanan pada cetakan tinta dengan benda keras (misalnya, stylus atau ujung kuku) selama periode waktu tertentu.
  • Evaluasi: Amati keretakan, goresan, atau kerusakan pada cetakan tinta. Tinta yang tahan lama akan menunjukkan sedikit atau tidak ada keretakan, sedangkan tinta yang tidak tahan lama akan menunjukkan keretakan, goresan, atau kerusakan yang signifikan.

6. Tes Daya Tahan Air

  • Tujuan: Mengukur resistensi tinta terhadap air.
  • Metode: Rendam produk dengan cetakan tinta dalam air selama periode waktu tertentu.
  • Evaluasi: Amati tingkat luntur atau kerusakan pada cetakan tinta. Tinta yang tahan lama akan menunjukkan sedikit atau tidak ada luntur, sedangkan tinta yang tidak tahan lama akan menunjukkan luntur yang signifikan.

Kesimpulan

Tinta mesin coding merupakan komponen penting dalam proses penandaan dan identifikasi produk. Memilih tinta yang tepat dan tahan lama sangat penting untuk memastikan kualitas produk, informasi produk yang jelas, dan kepuasan pelanggan. Dengan menerapkan pengujian pada tinta mesin coding secara menyeluruh, Anda dapat memilih tinta yang tepat untuk kebutuhan Anda dan memastikan produk Anda memiliki informasi yang tahan lama dan mudah dibaca.

Tag :

Share artikel ini

Hubungi expert coding & marking kami hari ini

Jelajahi bagaimana continuous inkjet printers Gressler dapat meningkatkan operasional kemasan Anda!

Anda mungkin juga menyukai :