Kode Serialisasi BPOM: Jaminan Keamanan Produk Anda!

kode serialisasi BPOM farmasi

Table of Contents

Pernahkah Anda merasa khawatir dengan keamanan produk makanan atau obat yang Anda konsumsi? Di era yang semakin maju ini, risiko pemalsuan produk menjadi ancaman nyata bagi kesehatan konsumen. Di sinilah kode serialisasi berperan penting. Teknologi ini tidak hanya melindungi keaslian produk, tetapi juga memberikan jaminan keamanan yang diakui oleh BPOM, memastikan setiap produk yang sampai ke tangan Anda aman dan terverifikasi.

Bayangkan memiliki kepercayaan penuh pada produk yang Anda gunakan, karena setiap unit telah terlacak dengan detail. Pelajari lebih lanjut bagaimana kode serialisasi bisa menjadi solusi utama untuk menjaga keamanan produk makanan dan obat Anda!

Apa itu Kode Serialisasi?

Mesin Serialisasi untuk untuk Keamanan Produk Farmasi

Kode serialisasi adalah kode unik yang diberikan pada setiap unit produk untuk memungkinkan identifikasi dan pelacakan produk tersebut di sepanjang rantai pasok.

Dalam konteks industri, terutama untuk produk farmasi dan makanan, kode serialisasi berfungsi sebagai alat penting untuk mencegah pemalsuan, memastikan keaslian, dan mematuhi regulasi yang diberlakukan oleh lembaga seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kode ini memungkinkan setiap produk untuk dapat diverifikasi, dilacak, dan diidentifikasi dari proses produksi hingga sampai ke tangan konsumen, sehingga meningkatkan keamanan dan transparansi.

 

Baca juga: Serialisasi Adalah: Pengertian & Penerapannya dalam Industri

 

Proses Pemberian Kode Serialisasi BPOM pada Produk

Proses pemberian kode serialisasi BPOM melibatkan beberapa langkah yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap produk terdaftar dan dapat dilacak secara unik di seluruh rantai distribusi. Berikut adalah penjelasan tentang tahapan utama dalam proses tersebut:

1. Registrasi Produk ke BPOM

Produsen harus mendaftarkan produknya ke BPOM dengan memberikan informasi lengkap terkait komposisi, produksi, dan distribusi produk. Setelah BPOM menyetujui registrasi, produk akan mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE).

2. Penerbitan Kode Serialisasi Unik

Setelah produk memperoleh NIE, produsen dapat membuat kode serialisasi unik yang sesuai dengan standar BPOM. Kode ini biasanya berupa kombinasi angka dan huruf yang memungkinkan identifikasi produk secara individual. Kode ini diterapkan pada kemasan produk atau langsung dicetak pada produk menggunakan mesin serialisasi atau mesin coding.

3. Pencetakan Kode pada Produk

Dengan menggunakan mesin serialisasi atau mesin coding seperti Thermal Inkjet (TIJ), Continuous Inkjet (CIJ), maupun laser marking, kode tersebut dicetak secara otomatis pada setiap unit produk. Pencetakan harus dilakukan dengan presisi agar kode mudah terbaca dan tidak rusak selama proses distribusi.

 

Baca juga: Mesin Serialisasi untuk Keamanan Produk Farmasi

 

4. Verifikasi dan Pelacakan Kode

Setelah kode serialisasi dicetak, produsen wajib memastikan bahwa kode tersebut dapat diverifikasi dan dilacak sepanjang rantai pasok. Sistem pelacakan ini memungkinkan otoritas dan distributor untuk memverifikasi keaslian produk dengan memindai kode serialisasi, sehingga dapat mencegah peredaran produk palsu atau ilegal.

5. Pengawasan dan Audit

BPOM, bersama dengan distributor dan pengecer, dapat melakukan audit berkala terhadap produk-produk yang sudah diberi kode serialisasi. Ini untuk memastikan bahwa semua produk yang beredar di pasaran mematuhi standar keamanan dan kualitas, serta membantu identifikasi produk yang perlu ditarik kembali jika ada masalah.

Produk yang Diharuskan Memiliki Kode Serialisasi BPOM

kode serialisasi BPOM

Produk yang diwajibkan menggunakan kode serialisasi BPOM umumnya adalah produk yang termasuk dalam kategori dengan risiko tinggi terhadap kesehatan dan keamanan konsumen. Berikut adalah beberapa jenis produk yang diwajibkan memiliki kode tersebut sesuai dengan regulasi BPOM:

1. Obat-obatan

Semua jenis obat yang diproduksi secara massal, baik obat resep maupun obat bebas, harus memiliki kode serialisasi. Ini untuk memastikan setiap unit obat dapat dilacak sepanjang rantai distribusi, mencegah pemalsuan, dan memastikan keamanan bagi konsumen.

2. Produk Suplemen Kesehatan

Suplemen kesehatan yang dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan fisik juga harus diberikan kode serialization. Ini termasuk vitamin, mineral, dan produk herbal yang diproduksi dalam jumlah besar dan dipasarkan di apotek atau toko kesehatan.

3. Kosmetik

Kosmetik tertentu yang memerlukan izin edar dari BPOM juga diharuskan memiliki kode serialization. Ini terutama berlaku untuk produk kosmetik yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit atau tubuh, seperti krim pemutih, produk anti-penuaan, dan produk perawatan kulit lainnya.

4. Produk Makanan dan Minuman

Beberapa kategori produk makanan dan minuman, terutama yang diproduksi dalam kemasan besar dan didistribusikan secara luas, juga harus memiliki kode serialisasi. Produk seperti makanan kaleng, produk susu, makanan bayi, dan makanan kesehatan termasuk dalam kategori ini.

5. Alat Kesehatan

Alat-alat kesehatan yang digunakan untuk diagnosis, terapi, atau pengobatan, seperti jarum suntik, peralatan bedah, dan perangkat medis lainnya, diwajibkan memiliki kode serialisasi. Ini membantu memantau penggunaan alat tersebut dan memastikan bahwa hanya produk asli yang beredar.

6. Obat Tradisional

Obat tradisional dan jamu yang diproduksi secara industri dalam jumlah besar juga memerlukan kode serialisasi untuk memastikan keaslian dan keamanan produk di pasar.

Cara Membaca Kode Serialisasi BPOM

kode serialisasi BPOM farmasi

Contoh Kode Serialisasi BPOM:
MD 867543210123

1. Format Kode Serialisasi

MD: Kode ini menunjukkan bahwa produk tersebut adalah produk makanan dalam negeri. Kode ini bisa berbeda tergantung jenis produk, misalnya:

  • MD: Makanan Dalam Negeri
  • ML: Makanan Luar Negeri (impor)
  • TR: Produk Tradisional
  • CD: Kosmetik Dalam Negeri
  • CL: Kosmetik Luar Negeri
  • SD: Suplemen Dalam Negeri
  • SL: Suplemen Luar Negeri

2. Nomor Registrasi (867543210123)

Kombinasi angka ini adalah nomor unik yang diberikan BPOM untuk setiap produk yang telah terdaftar. Nomor ini bisa dipecah menjadi:

  • 8675: Menunjukkan jenis produk dan kategori industri.
  • 4321: Menunjukkan pabrik yang memproduksi atau mengimpor produk.
  • 0123: Nomor urut produk tersebut di antara produk sejenis yang telah didaftarkan.

3. Membaca Nomor Batch

Biasanya nomor batch atau nomor seri ditambahkan di samping kode registrasi BPOM pada produk. Misalnya, Batch 1234B. Batch ini berguna untuk melacak kapan dan di mana produk tersebut dibuat, serta untuk mengidentifikasi produk dalam kasus penarikan (recall).

4. Memverifikasi Keaslian

Anda bisa memasukkan kode tersebut ke aplikasi BPOM atau situs resmi BPOM untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai produk. Dengan memasukkan MD 867543210123, Anda akan mendapatkan informasi seperti:

  • Nama produk: (misalnya, “Madu Organik XYZ”)
  • Pabrik yang memproduksi: (misalnya, “PT Madu Sehat”)
  • Tanggal registrasi dan kedaluwarsa: (misalnya, “Diterbitkan: 2022, Berlaku hingga: 2027”)

Tag :

Share artikel ini

Hubungi expert coding & marking kami hari ini

Jelajahi bagaimana continuous inkjet printers Gressler dapat meningkatkan operasional kemasan Anda!

Anda mungkin juga menyukai :